Walaupun berbeda, namun terkadang memang sulit untuk membedakan antara nyeri tulang dan nyeri otot. Apalagi, keduanya sama-sama menimbulkan rasa sakit yang mirip dan intens.

Perlu diketahui bahwa nyeri tulang dan nyeri otot tidak sama. Keduanya memiliki ciri, gejala dan penyebab yang berbeda, sehingga Anda wajib tahu perbedaannya agar mendapatkan pengobatan yang tepat dan sesuai.

Penyebab dan Ciri-Ciri Nyeri Tulang

Nyeri tulang biasanya terasa lebih dalam, tajam dan lebih intens daripada nyeri otot. Nyeri tulang juga dapat berlangsung lebih lama dibandingkan nyeri otot, dan seringkali membutuhkan perawatan medis. 

Selain itu, lokasi nyeri tulang lebih terfokus pada area tertentu. Gejala nyeri tulang juga cenderung memburuk di malam hari ketika Anda menggerakkan anggota tubuh yang terkena.

Nyeri tulang biasanya dikaitkan dengan penurunan massa tulang, cedera tulang dan juga kondisi kesehatan lainnya. Adapun penyebab nyeri tulang di antaranya:

• Retak atau patah tulang
• Gerakan fisik yang berlebihan atau terus-menerus sehingga menyebabkan cedera
• Penurunan hormon (biasanya terkait dengan menopause)
• Infeksi
• Kanker tulang
• Kanker yang menyebar ke tulang
• Kanker darah
• Gangguan pada suplai darah misalnya disebabkan oleh penyakit anemia sel sabit

Mengatasi Keluhan Nyeri Tulang

Untuk bisa mendapatkan pengobatan yang efektif, dokter perlu melakukan pemeriksaan agar dapat mengetahui penyebab nyeri tulang. Bila nyeri disebabkan oleh patah tulang atau fraktur, maka Anda akan membutuhkan istirahat dan pemasangan gips atau belat.

Jika nyeri tulang terjadi akibat osteoporosis, maka dokter akan memberikan obat dan menyarankan Anda untuk merubah gaya hidup dengan rutin berolahraga (berenang, berjalan, dan bersepeda). Untuk meredakan nyerinya, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti paracetamol, aspirin atau ibuprofen.

Penyebab dan Ciri-Ciri Nyeri Otot

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan nyeri otot (myalgia), seperti cedera, infeksi dan penyakit tertentu. Berbeda dengan nyeri tulang yang sifatnya lebih lama, nyeri otot biasanya dirasakan lebih singkat.

Apabila nyeri tulang cenderung dirasakan dan terfokus di salah satu bagian, nyeri otot lebih sering dirasakan di seluruh tubuh. Nyeri otot dapat terjadi sekitar 6-12 jam setelah berolahraga dan berlangsung hingga 48 jam.

Selain rasa sakit dan tidak nyaman, nyeri otot juga dapat disertai gejala lain, seperti:

• Kekakuan dan kelemahan pada area yang terkena
• Demam
• Kemerahan pada kulit 
• Adanya bekas gigitan
• Pusing
• Kesulitan bernapas
• Tanda adanya infeksi seperti kemerahan dan pembengkakan

Bagaimana Cara Mengatasi Nyeri Otot?

Nyeri otot biasanya akan mereda dengan sendirinya. Untuk mengatasi keluhan nyeri otot ringan, Anda dapat mengatasinya dengan metode R.I.C.E, yaitu:

• Rest - mengistirahatkan area yang terkena dan menghentikan aktivitas yang justru dapat memperparah cedera
• Ice - memberikan kompres es pada area yang sakit untuk meredakan rasa sakit dan mengurangi pembengkakan. Lakukan kompres es selama 15-20 menit tiga kali dalam sehari
• Compression - gunakan bantuan perban untuk memberikan tekanan pada area yang terkena agar mengurangi pembengkakan
• Elevation - mengangkat area yang terasa nyeri guna meminimalisir peradangan

Apabila nyerinya cukup mengganggu, Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, melakukan peregangan otot serta menjalani latihan relaksasi untuk mengurangi stres misalnya dengan meditasi atau yoga.

Baik nyeri otot maupun nyeri tulang dapat diatasi dengan perawatan di rumah. Namun, apabila rasa sakitnya tidak membaik dalam 48 jam maka sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!